RADARTANGSEL – Oknum anggota DPRD Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten berinisial Y dilaporkan ke Polres Pandeglang.
Usut punya usut, Y dilaporkan lantaran diduga telah melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap gadis berumur 18 tahun.
Wakapolres Pandeglang Kompol Andi mengatakan, pihaknya membenarkan adanya laporan kasus pelecehan seksual melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) setempat.
Pelaporan tersebut sempat dicabut oleh pihak korban pada 28 Mei 2022. Saat itu tiba-tiba korban yang didampingi dari Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak setempat mencabut laporannya.
Padahal menurut penyidik, kasus tersebut sedang dalam proses pemeriksaan saksi.
Namun, saat ini tiba-tiba minta dilanjut lagi laporanya pada penyidik dimana betul yang dilaporkan itu inisial Y oknum anggota dewan.
Sebelum pencabutan laporan, Polres Pandeglang sudah melakukan pemeriksaan dan hasil tersebut pelaku dapat ditetapkan tersangka dengan ancaman pidana 9 tahun.
“Dari hasil visum ada tanda-tanda pencabulan dan menurut APH (Aparat Penegak Hukum) sudah memenuhi unsur dan terduga pelaku bisa ditetapkan jadi tersangka,” kata Andi dalam keterangannya, Rabu (23/11) sambil menjelaskan akan mempertemukan kembali antara pelaku dan korban.
Andi kemudian menjelaskan kronologis awal kejadian itu pada Kamis (21/04) sekitar jam 15.30 WIB di rumah pelaku di Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, korban mengantarkan kue.
Kemudian pelaku menyuruh agar korban masuk ke dalam rumah menemui istri pelaku, namun ternyata istri pelaku sedang tidak ada di rumah.
Saat itu, pelaku menanyakan harga kue yang dipesan istrinya dan memberikan uang tersebut pada korban.
Pelaku saat itu melakukan pelecehan terhadap korban. Saat hendak pulang, korban pun sempat diraba kembali oleh pelaku.
“Pas masuk, ternyata tidak ada siapa-siapa. Terus pelaku menanyakan harga pesanan berapa. Korban jawab Rp 75 ribu. Lalu pelaku masuk ambil uang dan ngasih Rp 100 ribu,” tambahnya.
Karena tidak ada uang kembalian, terus pelaku bilang ambil saja kembaliannya sambil mengusap kebagian dada korban.
“Pada 22 November 2022 status perkaranya sudah ditingkatkan ke tahap penyidikan,” pungkas Andi.