Apartemen Serpong Garden Kebanjiran, Kok Bisa? Ini Jawaban Arsitek dan Pakar Tata Kota Rino Wicaksono

TANGSELXPRESS- Apartemen Serpong Garden yang terletak di Desa Cibogo, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang mengalami banjir pada Rabu (27/12) malam. Sebanyak 20 unit kendaraan dari penghuni apartemen yang terparkir di lantai basement ikut terendam air.

Kejadian tak menyenangkan ini menuai respon dari Dr. Phil., Ir. Rino Wicaksono, ST, MArchUD, MURP. Sebagai seorang pakar pembangungan wilayah dan tata kota, Rino berpendapat ada beberapa faktor yang menyebabkan insiden itu terjadi.

Menurutnya, Apartemen Serpong Garden kebanjiran karena ada tanggul atau turap sungai yang jebol sehingga air meluap.

“Hal tersebut bisa terjadi karena beberapa kemungkinan. Pertama kurangnya periodical surveillance audit atau pemeriksaan berkala terhadap keandalan tanggul/ turap. Kedua, debit air dan tekanan arus air sungai di luar dari kemampuan maksimal daya tahan tanggul,” papar Caleg DPR RI Partai NasDem dari Dapil Banten III (Kota Tangsel, Kota Tangerang dan Tangerang Kabupaten) nomor urut 4 itu.

“Untuk mengantisipasi meluapnya air sungai dan juga jebolnya tanggul, harus dilakukan analisa keandalan sungai lalu diikuti dengan kegiatan normalisasi sungai atau naturalisasi sungai,” imbuhnya.

Normalisasi sungai adalah upaya rekayasa (engineering) agar sungai berfungsi efektif, dan naturalisasi bertujuan sama tetapi menggunakan pendekatan alami dengan menerapkan prinsip green river.

Baik naturalisasi maupun normalisasi harus menghitung volume, vector dan geometri sungai. Sungai harus mampu berfungsi sebagai penyalur air hujan dan juga sebagai long storage, tempat menyimpan air banjir.

Apabila bantaran sungai atau bahkan garis sempadan sungai sudah padat dengan bangunan dan prasarana publik maka tebing pinggir sungai harus dalam. Pada saat musim panas air sungai akan cetek atau dangkal, ya tidak apa-apa, agar supaya pas musim hujan sungai mampu menampung air limpasan hujan.

Dari segi arsitektur, Ketua Majelis Arsitektur, Institut Teknologi Indonesia (ITI) Kota Tangsel itu mengatakan ruang bangunan yang berada di bawah permukaan tanah, atau disebut basement, dengan fungsi parkir, apalagi hunian, yang bersifat publik, sama sekali tidak boleh terendam air banjir.

Bangunan tersebut harus memiliki kolam atau bak retensi di bawah basement sebagai tempat penyimpanan air, baik untuk air cadangan keperluan bangunan ataupun sebagai tempat penampungan sementara air banjir.

Artikel Apartemen Serpong Garden Kebanjiran, Kok Bisa? Ini Jawaban Arsitek dan Pakar Tata Kota Rino Wicaksono pertama kali tampil pada tangselxpress.com.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *