STANDAR kecantikan merupakan sebuah kriteria atau hal yang diterapkan oleh masyarakat dalam menilai suatu keindahan atau estetika seorang wanita. Standar kecantikan bersifat subjektif dan bervariasi dari suatu budaya ke budaya lain serta dalam periode waktu ke waktu.
Persepsi seseorang mengenai standar kecantikan sering kali dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan, norma sosial, tekanan media, dan tren mode yang sedang berlaku. Faktor tersebut yang memperkuat persepsi tentang kecantikan dalam masyarakat.
Kecantikan saat ini seperti hal nya menjadi sebuah standar dalam semua hal, wanita seperti dituntut untuk memenuhi standar kecantikan yang diterapkan di masyarakat. Dalam bidang pekerjaan salah satunya memiliki persyaratan harus berpenampilan menarik serta banyak pekerjaan yang mengutamakan kecantikan dalam bekerja.
Menurut Wolf (1990) standar kecantikan yang ketat dapat mengganggu perempuan dalam mencapai potensi yang sebenarnya dimiliki. Tekanan untuk terus berusaha tampil “cantik” dapat mengalihkan perhatian dari pencapaian profesional, pendidikan, dan kontribusi yang dapat mereka berikan pada masyarakat.
Standar Kecantikan yang berlaku dalam masyarakat modern sering kali tidak realistis dan memaksa perempuan untuk mencapai citra kecantiakn yang hampir tidak dapat dicapai.
Dalam mencipatakan standar kecantikan di era saat ini kenyataan bahwa industri kecantikan, media massa, dan budaya konsumtif berperan besar dalam hal tersebut. Dengan adanya standar kecantikan dalam masyarakat saat ini menimbulkan beragam dampak pada indivisu dan masyarakat.
Seperti halnya rendahnya tingkat kepercayaan diri sehingga menimhulkan rasa insecure seorang wanita karena standar kecantikan yang tidak realitis dan sulit dicapai menimbulkan perasaan tidak puas dengan penampilan diri sendiri sehingga dapat mengganggu kesehatan mental dan emosional.
Artikel Standar Kecantikan Menjadi Tuntutan di Kehidupan Sosial pertama kali tampil pada tangselxpress.com.