Ratusan Jet Tempur Siluman AS ‘Kepung’ China

RADARTANGSEL –  Ketegangan terus tumbuh antara China dan Amerika Serikat (AS) beserta sekutunya. Diam-diam AS sudah menempatkan jet tempur silumannya mengelilingi China. Beijing pun sudah mencium gelagat itu dan menyiapkan jet tempurnya.

Angkatan Udara AS telah memutuskan mengirim jet tempur F-22 Raptor ke Pangkalan Udara Kadena di Jepang awal bulan ini untuk menggantikan F-15 Eagles yang sudah kuno. Siaran pers dari Angkatan Udara Pasifik AS mengatakan F-22A Raptor tiba di Kadena dari Alaska pada 4 November lalu.

Kemudian di bulan yang sama, sebagai tanggapan atas peluncuran Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) oleh Korea Utara, empat jet F-35A Korea Selatan dan empat pesawat tempur F-16 AS terbang dalam formasi serangan terkoordinasi dan berlatih menjatuhkan GBU (Guided Bomb Unit) dipandu laser dengan 12 bom di fasilitas peluncuran Pyongyang.

Sekutu AS di kawasan itu, Korea Selatan dan Jepang, masing-masing memiliki armada operasional jet tempur F-35 asal AS. Sedangkan Singapura mengoperasikan pesawat tempur F-35 Lightning II di wilayah yang lebih luas. Mitra pertahanan China, Thailand, juga telah memutuskan untuk membeli pesawat tempur F-35 dan menunggu anggukan Amerika.

Ramainya lingkungan di sekitar China dengan pesawat siluman buatan AS ini seiring ketegangan yang terus tumbuh di wilayah regionalnya tidak diabaikan oleh Beijing dan pejabat di Komisi Militer China (CMC).

Mengutip sumber militer dan pakar pertahanan, South China Morning Post yang berbasis di Hong Kong baru-baru ini melaporkan bahwa China memanfaatkan jalur produksi kelas dunia untuk mempercepat pengiriman pesawat tempur siluman J-20 Mighty Dragon superiornya.

Mengutip Eurasiantimes, orang dalam militer dilaporkan mengatakan bahwa peningkatan produksi J-20 dimaksudkan untuk menyeimbangkan penyebaran yang dilakukan AS dengan pesawat superioritas udara terkemuka, F-22, dan jet tempur siluman generasi kelima lainnya, F-35.

Menurut laporan, jalur produksi baru dan mesin buatan sendiri telah meningkatkan jumlah J-20 menjadi melebihi jumlah F-22 Raptor AS. Berdasarkan perkiraan sebelumnya, China telah membangun setidaknya 200 jet J-20. Sebaliknya, Lockheed Martin hanya mengirimkan 186 F-22 Raptor sebelum menutup jalur perakitan secara permanen pada tahun 2012.

Menurut beberapa laporan, AS memiliki Raptor yang jauh lebih sedikit beroperasi daripada J-20 China. Raptors akan digantikan oleh jet tempur generasi berikutnya yang saat ini sedang dikembangkan.

China telah meningkatkan J-20 Mighty Dragon selama beberapa tahun untuk mengimbangi jet tempur generasi kelima AS. Dengan meningkatkan produksi J-20, tampaknya China lebih siap untuk mengerahkan pesawat ini untuk mencegah AS dan sekutunya di wilayahnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *