RADARTANGSEL – Kondisi Peru mencekam usai pemakzulan berujung penangkapan Presiden Pedro Castillo Rabu (7/12) lalu. Pada Jumat, massa pendukung Castillo memenuhi jalanan di ibu kota Lima.
Mereka menyerukan pembebasan Castillo. Sang tokoh sayap kiri ditahan karena tuduhan pemberontakan dan upaya kudeta.
Demonstran yang jumlahnya mencapai ribuan menutup jalan utama di ibu kota Lima dengan membakar ban hingga menaruh batu besar. Tak hanya meminta Castillo dibebaskan, massa menuntut pemilu dipercepat.
Demo besar di Lima mengganggu lalu lintas. Jalan Pan-American yang menghubungkan Chile dan Peru bahkan sampai terdampak.
Pendukung Castillo menegaskan, masih akan bertahan di jalan sampai seluruh tuntutan dipenuhi oleh pemerintahan saat ini dan Kongres Peru.
“Saya memilih Castillo, kongres tidak mewakili kami, kami mau Castillo bebas,” ucap salah seorang demonstran Maribel Quispe seperti dikutip dari AFP.
“Kami mau agar Kongres yang korup ini segera ditutup dan Castillo bebas,” kata demonstran lainnya Sara Medina.
Presiden baru Peru Dina Boluarte mengatakan, pemilu dini bisa dilaksanakan jika situasi memungkinkan. Oleh sebab itu, dirinya meminta demonstran tenang.
“Pemerintah akan berbicara dengan Kongres untuk menggelar pemilihan presiden dini,” kata Boluarte.