RADARTANGSEL – Pemerintah Kabupaten Cianjur menyatakan telah menyiapkan tiga lokasi relokasi bagi warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, satu lahan relokasi telah dinyatakan siap untuk digunakan.
“Kami sudah ada di daerah Sirnagalih, sekarang sedang mencari dua lokasi lagi (untuk relokasi). Itu di daerah Mande dan Pacet, dan Cipanas,” kata Herma di Pendopo Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Senin (29/11).
Untuk lokasi relokasi di daerah Sirnagalih, luas lahannya mencapai 2,5 hektare sedangkan yang di daerah Mande luasnya mencapai 4 hektare dan untuk di daerah Pacet luasnya mencapai 10 hektare.
Herman mengatakan, keputusan pasti untuk persetujuan penggunaan ketiga daerah relokasi tersebut harus menunggu persetujuan dari BMKG, BPN dan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB).
Pihaknya berharap, bangunan yang didirikan di lokasi relokasi sudah bisa ditempati oleh warga pada akhir Desember 2022.
Menurut dia, rumah yang dibangun di lahan relokasi tersebut peruntukannya bagi warga Kabupaten Cianjur yang selama ini tinggal di daerah rawan bencana.
“Jadi itu untuk warga yang berada di daerah rawan bencana, daerahnya mana saja, itu sedang di assesment. Contohnya yang kemarin di Cugenang, Cijedil, itu akan kita relokasikan,” kata dia.
Senin merupakan hari pertama Bupati Cianjur Herman Suherman memegang kendali penuh pelaksanaan tugas di lapangan untuk penanganan gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, termasuk pencarian dan pertolongan korban serta pengungsi.
“Walaupun hari ini saya ambil kendali tapi tetap masih dibimbing. Masih didampingi oleh BMKG, sambil belajar tetap dibimbing, tetap kami akan fokus walaupun sebenarnya kemarin tetap fokus juga. Cuma kendali ada di pusat, tapi sekarang ada di kami,” katanya.
Di hari pertama memegang kendali, Herman membuat surat keputusan terkait penanggulangan pascagempa bumi oleh pihaknya.
“Tadi kamu buat SK dan juga nanti rapat konferensi pers oleh Forkominda. Kami libatkan Pak Kapolres, Pak Dandim, Pak Kajari, termasuk Ketua DPRD kita libatkan di dalam,” tandasnya.