PBB Alami Kelumpuhan ketika Berhadapan dengan Kekejaman Israel

TANGSELXPRESS – Israel dikabarkan memblokade jalur masuk ke Gaza. Bahkan, negara yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu itu juga melakukan pemboman besar-besaran yang menewaskan sedikitnya 1.350 orang dan melukai lebih dari 6 ribu orang.

Aksi tersebut menuai kecaman keras dari Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Sukamta. Sukamta menegaskan jika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak bisa menghentikan Israel maka negara-negara di dunia harus bersatu untuk menghentikan kekejian Israel tanpa PBB.

“PBB selalu mengalami kelumpuhan akut ketika berhadapan dengan kejahatan Israel terhadap Palestina. Padahal Israel negara penjajah telah melakukan kejahatan luar biasa dengan menyerang Palestina tanpa membedakan antara tentara dengan rakyat sipil termasuk perempuan dan anak-anak,” ujar Sukamta dalam keterangan yang diterima pada hari ini, Senin (16/10/2023).

Indonesia secara khusus harus melakukan tindakan lebih nyata. Jika hari ini, jelasnya, PBB tidak turun langsung memberikan perlindungan kepada rakyat Palestina dalam bentuk pasukan perdamaian PBB maka Indonesia harus mengirimkan pasukan perdamaian ke Palestina atas nama rakyat Indonesia.

Lebih lanjut, ia menegaskan adalah suatu alasan klasik bahwa negara Indonesia dan negara-negara di dunia tidak bisa mengirimkan pasukan perdamaian ke Palestina karena tidak ada persetujuan dari Dewan Keamanan PBB.

Persetujuan pengiriman pasukan perdamaian, urainya, tidak akan pernah terjadi selama Amerika Serikat selalu melindungi Israel dengan melakukan penolakan (veto) terhadap resolusi PBB untuk mengirimkan pasukan perdamaian. Oleh karena itu, butuh langkah revolusioner dari Indonesia.

Artikel PBB Alami Kelumpuhan ketika Berhadapan dengan Kekejaman Israel pertama kali tampil pada tangselxpress.com.

Related posts