INDONESIA merupakan sebuah negara yang memiliki potensi yang besar untuk menjadi sebuah negara dan bangsa yang besar.
Sumber daya alam yang melimpah, letak geografis yang strategis dan juga beberapa potensi lainnya dimiliki oleh Indonesia menjadi sebuah ancaman atau sebuah keuntungan bagi bangsa Indonesia sendiri.
Potensi potensi tersebut hendaknya dikelola sebaik mungkin sehingga dapat menjadi keuntungan bagi bangsa Indonesia. Indonesia sebaiknya dapat mempertahankan sumber daya yang ada dan mengembangkan perekonomiannya ke arah yang lebih baik sehingga dapat bersaing pada persaingan ekonomi global di era perindustrian 4.0 ini.
Era Industri 4.0 merupakan era yang menuntut adanya digitalisasi atau teknologi untuk semua bidang-bidang kehidupan. Salah satu bidang yang tidak dapat terlepas dari era digitalisasi 4.0 ini adalah bidang ekonomi.
Ekonomi digital adalah bisnis yang dapat dilakukan melalui media visual yang dapat membuat hubungan diantara pelaku ekonomi dengan menggunakan internet sebagai media, dalam kata lain ekonomi digital merupakan sebuah kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan berbasis pada internet atau kecerdasan buatan (Al).
Ekonomi digital pertama kali dicetuskan oleh seorang pebisnis dari Kanada yang bernama Don Tapscott pada tahun 1997. Terdapat beberapa komponen-komponen yang pertama kali berhasil dianalisis oleh Don Tapscott yaitu industry teknologi, aktivitas e-commerce dan distribusi digital di antara barang dan juga jasa.
Perekonomian Indonesia berkembang pesat, menurut laporan McKinsey, Indonesia menjadi negara pertama yang menunjukkan pertumbuhan tercepat dalam mengadopsi ekonomi digital. Hal ini tercermin dalam aplikasi individu, perusahaan dan pemerintah di tiga pilar.
Peringkat paling penting didasarkan pada ketersediaan dan kecepatan pengunduhan, konsumsi data, jangkauan digital per pengguna, dan nilai digital penggunaan digital selama pembayaran digital atau belanja online. Skor Indonesia 99%, India 90%, China 45%, dan Rusia 44%. Bahkan, dikatakan bahwa ekonomi digital merupakan peluang bagi Indonesia di tahun 2025. mencapai $130 miliar.
Pertumbuhan terutama dalam belanja online dan wahana, serta pembayaran digital. Di Indonesia sendiri adanya ekonomi digital dapat ebrkembang karena adanya dukungan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu jumlah penduduk yang besar dimana penduduk di Indonesia lebih banyak mendominasi generasi milenial, kemudian di Indonesia pengguna smartphone sendiri mencapai 345,3 juta dan terdapat 73,7% pengguna internet. Data tersebut semakin hari semakin mengalami peningkatan.
Semakin berkembangnya zaman, teknologi digital menjadi sebuah modal yang sangat penting dibutuhkan oleh para pelaku industri untuk dapat mengembangkan berbagai usaha atau bisnis. Ekonomi digital mayoritasnya digunakan pada sektor perdagangan seperti UMKM atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
Lahirnya ekonomi digital membuktikan bahwa perkembangan ekonomi tidak dapat terlepas dari perkembangan teknologi.
Adanya ekonomi digital membawa banyak sekali dampak terhadap perekonomian Indonesia. Di antaranya terdapat dampak positif, ekonomi digital memungkinkan kemunculan model-model bisnis yang baru, integrasi di antara sektor-sektor bisnis.
Selain itu ekonomi digital juga memberikan perubahan model bisnis pada sektor yang sudah ada ke arah yang lebih baru dan lebih inovatif. Perkembangan ini memberikan banyak sekali dampak signifikan terhadap perekonomian dimana perkembangan ini mampu melahirkan model bisnis dan juga pelaku ekonomi yang baru dan lebih dinamis, hal ini membuat adanya kemampuan untuk menggeser segala praktik-praktik ekonomi yang dulunya masih bersifat tradisional menjadi modern.
Artikel Perkembangan Ekonomi Berbasis Digital di Indonesia pertama kali tampil pada tangselxpress.com.