Radarkarawang.com-Akibat Covid-19 Pertumbuhan ekonomi kabupaten Sintang mengalami kontarksi pada tahun 2019 yang hanya tumbuh 2,19 persen, kondisi ini lebih baik dibandingkan provinsi Kalimantan barat yang minus pertumbuhan.
Kondisi ini berangsur membaik pada tahun 2023 ini, Fungsional Statistik Ahli Madya BPS, Preatin menyatakan tahun 2023 triwulan II ekonomi di Kalbar tumbuh sebesar 4,32 (c-to-c), beberapa sector usaha mulai menggeliat sejumlah kamar hotel di Kalbar juga mulai terisi.
Disisi lain, kesejahteraan para petani sawit di Sintang Kalimantan Barat terus meningkat signifikan seiring dengan semakin naiknya harga jual Tandan Buah Segar (TBS) tahun 2023 ini.
Daniel (47) petani Sawit di desa Mensiku kecamatan Binjai Hulu kabupaten Sintang, satu dari sekian ribu petani sukses yang memulai usaha perkebunan sawitnya dengan memanfaatkan fasilitas pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI dengan Skim Mikro, kini dia telah menjadi petani sekaligus pengusaha yang nilai pinjamanya hingga ratusan juta.
Memanfaatkan pinjaman modal dari BRI sejak tahun 2008 yang dimulai dari Rp20 juta kini Daniel menjadi debitur Bank BRI yang menambah modal usaha dengan terus penambahan luasan kebun-nya.
“ Kita sangat tertolong dengan adanya pinjaman dari BRI, bahkan setelah melihat perkebangan yang positif, BRI menawarkan meningkatkan usaha karena potensinya cukup besar maka kesempatan ini saya gunakan sebaik-baiknya, dan puji syukur saya salah satu petani yang dapat menikmati KUR di Sintang,” kata Daniel, kamis (7/12/2023)
Setelah mencairkan pinjaman, BRI juga diakui Daniel tidak meninggalkan begitu saja, BRI memberikan bimbingan singkat pengelolaan manajemen keuangan sederhana. Mereka (BRI) memberikan pandangan–pandangan pengembangan usaha yang mudah dipahami oleh para petani.
“Tahun ini para petani di Sintang mengalami masa puncaknya sebab harga TBS diatas Rp.2000 perkilogramnya sehingga memudahkan petani mengembangkan usahanya, saya terimakasih kepada BRI yang telah bermitra dengan petani, dulu akses petani ke Bank ini kan sulit namun sekarang jauh lebih mudah,” kata Daniel.
Dengan modal finansial yang cukup mendukung kini kebun sawitnya telah menghasilkan paling sedikit 20 ton perbulan atau rata rata menghasilkan minimal Rp40 juta perbulan.
Menurut data Bappeda Kabupaten sintang, Pertumbuhan ekonomi masyarakat kabupaten Sintang saat ini memang ditopang oleh sector perkebunan sawit. Publikasi BPS (2018) produksi Perkebunan di Kabupaten Sintang sangat didominasi oleh perkebunan Sawit. Dari 8 jenis hasil perkebunan seperti karet, Kakao, Kopi, Kelapa Hybrida, Lada, dan tanaman perkebunan lainya total produksi sekitar 3 ratus ribu ton, 80 persennya didominasi oleh Sawit dengan total produksi 260.291 ton.
Small Busines Manajer BRI Kantor Cabang Sintang Arif Widodo mengatakan, melalui data penyaluran kredit Bank BRI dapat memprediksi pertumbuhan ekonomi sebuah daerah, Penyaluran yang tinggi menjadi indicator berkembangnya sebuah daerah.
Tahun ini BRI Kantor Cabang Sintang berhasil menyalurkan seluruh platform KUR dari Skim mikro hingga kecil sampai 100 persen.
“ Sintang ini unik untuk penyaluran KUR nya mendominasi, khusus untuk KUR kecil saja tercapai Rp120 Milyar, rata-rata penyaluranya berada di pedalaman yang digunakan para petani sawit untuk penanaman sampai perawatan kebun,” jelas Arif.
Diakuinya, BRI memang melakukan penetrasi pasar UMKM hingga pedalaman Sintang, daerah perkebunan berperan menjadi penopang ekonomi daerah, harapanya ekonomi masyarakat petani bertumbuh secara luas sehingga program KUR ini dapat dinikmati seluruh masyarakat Indonesia.
“ Kami hanya ada 8 Unit, dengan 1 Kantor Cabang Pembantu (KCP) memang kantor BRI belum ada di 14 kecamatan di Sintang tapi para debitur yang berada di pedalaman yang jumlahnya banyak ada yang berperan sekaligus menjadi agen Brilink sehingga merekalah yang membantu Kami di daerah,” tambah Arif.
Infrastruktur yang belum baik memang bukan alasan untuk BRI tidak menyalurkan KUR pada masyarakat secara adil, ada beberapa strategi yang dilakukan seperti menggunakan agen BRILink di daerah yang dinilai cukup efektif.
“ Kendati daerah tersebut berkembang namun jarak nya jauh dengan infrastruktur sulit, maka perlu ada pertimbangan keamanan sebab aturan Bank Indonesia (BI) memiliki batasan kas di satu kantor yang harus disetor, diluar batasan tersebut tidak diasuransikan, kan cukup beresiko juga,” kata Arif.
Dengan pemanfaatan IT (Informasi Teknologi) sebenarnya lebih simple para agen Brilink cukup menggunakan seluler dapat memonitor seluruh transaksi, dengan fitur-fitur yang lebih lengkap dengan jumlah Agen BRIlik di Sintang yang mencapai 3 ribu-an semakin memudahkan BRI dalam melakukan penetrasi pasar.
“ Tahun 2024, BRI menargetkan lebih besar lagi dengan dengan penambahan kredit 15 persen se Indonesia, kami masih menunggu dan berharap kucuran KUR dari pemerintah juga akan meningkat tahun depan sehingga lebih manantang,” ucapnya.
Untuk masyarakat perkotaan, BRI juga meluncurkan produk sendiri menyasar para UMKM Mikro yang dapat mengakses permodalan melalui KUR Mikro seperti para pedagang keliling yang menjalankan usahanya mengunakan gerobag.
Para pedagang keliling ini memiliki kemauan berusaha namun masalah akses permodalan yang sulit, maka BRI memberi akses untuk mereka dengan platform dari Rp500 ribu hingga Rp10 juta dengan masa pengembalian paling lama 1 tahun.
Kepala BRI Unit Pasar Inpres Sintang Elis mengatakan untuk sector ini dia memanfaatkan sekitar sekitar 700 agen diwilayah kerjanya.
“ Program ini punya BRI baru tahun ini kita luncurkan, dan respon pasarnya cukup bagus,” kata Elis.
Manajer Business Mikro, Kantor Cabang BRI Sintang, Dadan menyatakan, beberapa sector usaha memang sempat mengalami kontraksi cukup keras pada saat pandemi covid-19, usaha wisata, perhotelan sempat lesu, namun usaha perkebunan cukup baik, pilihan BRI menyalurkan KUR pada sector perkebunan untuk menjaga keseimbangan mengingat sector ini cukup kokoh.
“ Kita bersyukur tahun 2023 ini ekonomi pulih BRI dapat bergerak lebih lincah menyasar seluruh sector UMKM, kami lihat nasabah dengan usaha baru bermunculan tahun ini,” ungkap Dadan